1. Tex Saverio
Image: Australia Network
Tex
Saverio adalah satu perancang busana yang sedang meroket, setelah dia
merancang busana yang dikenakan oleh selebriti seperti Lady Gaga dan Kim
Kardashian.
Tex juga menjadi bahan pemberitaan setelah merancang baju yang digunakan aktris Jennifer Lawrence dalam film The Hunger Games.
"Saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi untuk nama baru seperti saya, namun saya bangga." katanya.
"Saya mendapat banyak inspirasi dari angan-angan, sehingga visi ciptaan saya adalah membuat fantasi menjadi kenyataan."
"Saya selalu terinspirasi oleh wanita yang memiliki kepribadian yang kuat."
Tex juga menjadi bahan pemberitaan setelah merancang baju yang digunakan aktris Jennifer Lawrence dalam film The Hunger Games.
"Saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi untuk nama baru seperti saya, namun saya bangga." katanya.
"Saya mendapat banyak inspirasi dari angan-angan, sehingga visi ciptaan saya adalah membuat fantasi menjadi kenyataan."
"Saya selalu terinspirasi oleh wanita yang memiliki kepribadian yang kuat."
Tex mengatakan penting sekali seorang perancang busana memiliki rancangan praktis maupun rancangan konseptual supaya bisa dikenal.
Dian mengatakan dengan Jakarta Fashion Week dimulai enam tahun lalu, kegiatan itu mendorong perancang lokal membuat produk dengan standar mutu lebih tinggi.
2. Yoland Handoko
Image: Australia Network
Dalam dunia mode, sering yang lebih penting bukan apa yang anda ketahui, namun siapa yang anda kenal.
Salah seorang yang perlu dikenal dalam dunia mode Indonesia adalah Yoland Handoko, redaktur mode majalah fashion Grazia Indonesia.
Yoland mendapatkan pekerjaan itu setelah lulus dari sekolah mode.
"Saya waktu itu berusia 20 tahun, dan seorang penata gaya senior menawarkan saya jadi asistennya, dan saya langsung bilang ya."
"Saya kira mode adalah tempat bermain saya."
Salah seorang yang perlu dikenal dalam dunia mode Indonesia adalah Yoland Handoko, redaktur mode majalah fashion Grazia Indonesia.
Yoland mendapatkan pekerjaan itu setelah lulus dari sekolah mode.
"Saya waktu itu berusia 20 tahun, dan seorang penata gaya senior menawarkan saya jadi asistennya, dan saya langsung bilang ya."
"Saya kira mode adalah tempat bermain saya."
3. Jenahara Nasution
Image: Australia Network
Dengan
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tidaklah berlebihan bila
Indonesia juga menjadi panduan bagi trend di kalangan busana muslim.
Jenahara Nasution adalah salah satu perancang yang sedang naik daun, yang mencoba memadukan pemakaian jilbab dengan unsur lain seperti punk rock.
"Inspirasi terbesar saya adalah dari Patti Smith. Saya juga gayanya, musiknya. Ini adalah perpaduan antara style punk dengan busana Muslim."
“Ibu saya juga adalah perancang busana, dia yang memulai era busana muslim." katanya.
Jenahara mengatakan Indonesia sekarang semakin berada di garda terdepan bagi dunia fashion muslim.
“Saya bangga dengan negara saya, dan saya ingin mendukungnya terus. Inilah caranya." kata Jenahara lagi.
Jenahara Nasution adalah salah satu perancang yang sedang naik daun, yang mencoba memadukan pemakaian jilbab dengan unsur lain seperti punk rock.
"Inspirasi terbesar saya adalah dari Patti Smith. Saya juga gayanya, musiknya. Ini adalah perpaduan antara style punk dengan busana Muslim."
“Ibu saya juga adalah perancang busana, dia yang memulai era busana muslim." katanya.
Jenahara mengatakan Indonesia sekarang semakin berada di garda terdepan bagi dunia fashion muslim.
“Saya bangga dengan negara saya, dan saya ingin mendukungnya terus. Inilah caranya." kata Jenahara lagi.
4. Toton Januar
Image: Australia Network
Salah
satu cara untuk mencapai keberhasilan di dunia kreatif di Indonesia
adalah menemukan cara baru guna mengekpresikan budaya yang ada.
Itulah yang dilakukan Toton Januar yang berhasil menciptakan label dengan ambisi mempromosikan Indonesia ke seluruh dunia.
"Saya memulai Toton dengan ambisi lama guna menjadi perancang busana, dan saya juga mencoba menunjukkan kecintaan saya kepada Indonesia."
“Saya berusaha menterjemahkan budaya dalam tradisi lama dan desain kontemporer.
“Saya kira Indonesia sekarang menyadari bahwa kami memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan ke dunia." katanya lagi.
Itulah yang dilakukan Toton Januar yang berhasil menciptakan label dengan ambisi mempromosikan Indonesia ke seluruh dunia.
"Saya memulai Toton dengan ambisi lama guna menjadi perancang busana, dan saya juga mencoba menunjukkan kecintaan saya kepada Indonesia."
“Saya berusaha menterjemahkan budaya dalam tradisi lama dan desain kontemporer.
“Saya kira Indonesia sekarang menyadari bahwa kami memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan ke dunia." katanya lagi.
5. Anton Ismael
Image: Australia Network
Fotografer Anton Ismael tidak saja sudah banyak menjepret foto untuk merek-merek terkenal dunia, namun juga mengajar anak-anak muda untuk menjadi fotografer busana di masa depan.
“Saya mengajar fotografi dengan cuma-cuma. Banyak orang mengatakan ini tindakan gila namun saya sudah melakukannya selama delapan tahun."
Dia sendiri mulai belajar ketika masih sangat muda.
"Ketika saya berusia lima tahun, ayah memberi sebuah kamera. Sejak itu dia mengatakan saya adalah fotografer resmi dalam keluarga."
Anton juga paham betul mengenai tantangan yang dihadapi oleh mereka yang bekerja di ladang kreatif ini.
“Saya ke Melbourne di tahun 1995 untuk belajar forografi namun tidak selesai karena krisis ekonomi.
Ide untuk memberikan pelajaran gratis datang dari teman yang menyarankan kelompok belajar bersama guna meningkatkan ketrampilan.
"Dalam masa delapan tahun, kami sudah mengajar 2,500 orang."
0 komentar:
Posting Komentar