Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi atau saling menukarkan informasi dengan orang lain tanpa menggunakan indera.
Dalam
film-film populer, telepati digambarkan begitu fantastis. Antara dua
orang mampu saling bercakap-cakap tanpa perlu berbicara. Namun, tentu
saja telepati tidak sespektakuler yang digambarkan dalam film populer.
Kebanyakan informasi yang disampaikan dalam telepati hanyalah
gambaran-gambaran singkat.
Telepati
dipercaya melibatkan fisiologis tubuh. Tidak semata-mata pikiran yang
bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan
sebuah informasi telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan
fisiologis dalam diri pengirim. Pada saat seorang pengirim pesan diminta
berkonsentrasi memikirkan penerima pesan, respon kulit galvanik atau
GSR, yang merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam
diri seseorang, meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun.
Penelitian
di laboratorium tersebut juga menunjukkan bahwa pada saat pengirim
pesan berkonsentrasi pada penerima pesan, dimana terjadi peningkatan
GSR, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan
dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut
menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang
berkonsentrasi atau sedang relaks. Jadi, secara fisiologis, penerima
pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.
Dalam bidang parapsikologi, telepati dianggap sebagai suatu bentuk indera keenam di
mana informasi dihubungkan melalui kemampuan psi. Hal ini sering
dikategorikan sama dengan prekognisi dan kewaskitaan. Berbagai percobaan
telah digunakan untuk menguji kemampuan telepati. Di antara yang paling
terkenal adalah penggunaan kartu Zener dan metode Ganzfeld.
0 komentar:
Posting Komentar