Mitos
adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang
diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos
juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah
perang mereka dan sebagainya. Mengapa
Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh
pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih
sangat kental budaya kedaerahannya.
ane mau ngasih tau nih mitos yang di Indonesia salah satu contohnya nihh ...
MITOS BERINGIN KEMBAR TERKENAL DI YOGYAKARTA
Yogyakarta - Di tengah hiruk pikuk Kota Yogyakarta yang semakin disentuh modernisasi, rupanya tak menghilangkan mitos yang diyakini sampai kini. Mitos beringin kembar di Alun-alun Kidul. Kalau bisa melintasi dua pohon beringin kembar itu dengan mata tertutup, semua permintaan kita akan dikabulkan. Mitos tersebut dilatarbelakangi oleh dua cerita yang ada di tengah masyarakat. Berikut ini adalah dua versi cerita tersebut.
Versi I
Ketika sultan Hamengkubuwono I bertahta, ada sebuah cerita seputar perkawinan. Putri Sultan akan dipinang oleh seorang lelaki. Namun Sang Putri tidak menyukainya. Untuk menolak secara halus, sang Putri meminta syarat: Jika ingin menikahinya, maka lelaki tersebut harus bisa berjalan dengan mata ditutup dari Pendopo yang ada di sebelah utara Alun-alun Kidul melewati dua beringin kembar ditengah alun alun dan finish di pendopo yang ada di sebelah selatan alun alun kidul.
Siasatnya berhasil. Laki-laki tersebut gagal melewati beringin. Kemudian Sultan mengatakan bahwa yang bisa melewati dua beringin tersebut hanyalah pemuda yang hatinya benar-benar bersih dan tulus. Sampai pada akhirnya datang seorang pemuda dari Siliwangi yang berhasil melewati rintangan yang disyaratkan oleh Putri Sultan.
Versi II
Ada sebuah kepercayaan bahwa pohon beringin kembar yang terdapat di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta merupakan sebuah gerbang menuju laut selatan. Kepercayaan ini berkembang di bawah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono VI. Warga di sekitar Keraton sangat memercayai hal tersebut. Namun, hanya orang dengan hati yang bersih saja yang mampu melihat dan melewati gerbang di antara dua beringin tersebut.
Ketika sultan Hamengkubuwono I bertahta, ada sebuah cerita seputar perkawinan. Putri Sultan akan dipinang oleh seorang lelaki. Namun Sang Putri tidak menyukainya. Untuk menolak secara halus, sang Putri meminta syarat: Jika ingin menikahinya, maka lelaki tersebut harus bisa berjalan dengan mata ditutup dari Pendopo yang ada di sebelah utara Alun-alun Kidul melewati dua beringin kembar ditengah alun alun dan finish di pendopo yang ada di sebelah selatan alun alun kidul.
Siasatnya berhasil. Laki-laki tersebut gagal melewati beringin. Kemudian Sultan mengatakan bahwa yang bisa melewati dua beringin tersebut hanyalah pemuda yang hatinya benar-benar bersih dan tulus. Sampai pada akhirnya datang seorang pemuda dari Siliwangi yang berhasil melewati rintangan yang disyaratkan oleh Putri Sultan.
Versi II
Ada sebuah kepercayaan bahwa pohon beringin kembar yang terdapat di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta merupakan sebuah gerbang menuju laut selatan. Kepercayaan ini berkembang di bawah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono VI. Warga di sekitar Keraton sangat memercayai hal tersebut. Namun, hanya orang dengan hati yang bersih saja yang mampu melihat dan melewati gerbang di antara dua beringin tersebut.
Hal itu diyakini untuk mengalap berkah dan meminta perlindungan dari banyaknya serangan musuh. Dari situlah mitos mulai berkembang.
MITOS ANGKA 13
Sebagai
contoh kecil, di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang
namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka
tersebut tidak membawa hoki. Di Barat, angka 13 juga dianggap angka
sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita
perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi dunia, Anda
tidak akan jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung
‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena
ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.
Mengapa
angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya,
kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan
kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang
telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang
kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal,
dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian
mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran
Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.
0 komentar:
Posting Komentar